Rabu, 17 Februari 2021

MEKANISME REAKSI SUBTITUSI NUKLEOFILIK SN2

 


MEKANISME REAKSI SUBTITUSI NUKLEOFILIK SN2 DENGAN SENYAWA HALOGEN ORGANIK

Senyawa halogen organik merupakan senyawa yang penting karena senyawa halogen ini dapat berupa reagen awal atau substrat yang dapat kita gunakan dalam sintesis seperti alkil halida dan aril halide, terutama di dalam unsur bromide dan juga klorida. Pada senyawa halogen organik dapat bereaksi salah satunya yaitu dengan reaksi substitusi. Reaksi subtitusi yang digunakan ini adalah reaksi subtitusi nukleofilik. Dan kali ini kita akan menggunakan mekanisme SN2. Dimana mekanismenya yaitu sebagai berikut :

Mekanisme reaksi SN2 merupakan proses mekanisme yang dilakukan dengan satu tahap. Dimana pada saat ketika ikatan pada gugus mulai lepas dengan bersamaan dengan terbentuknyaikatan pada nukleofilik. Persamaan umum reaksi subtitusinya yaitu :

Nu: + R:L           R:Nu+ + :L-

Nu- + R:L           R: Nu + :L-



Pada mekanisme reaksi SN2 reaksi akan berlangsung lebih cepat apabila gugus alkil pada substrat berupa primer dan reaksi akan baerjalan lambat apabila mekanisme reaksi terjadi pada substrat tersier. Sedangkan pada alkil halide sekunder ini bereaksi dengan laju pertengahan, sehingga urutan reaktivitas untuk reaksi SN2 adalah 1° > 2° > 3°.

Salah satu contohnya yaitu dimisalkan pada reaksi 1-kloropropana dengan air untuk membentuk 1-propanol dengan menggunakan aseton sebagai pelarut, maka laju reaksi akan lambat. Namun, apabila kita menambahkan ion hidroksida untuk campuran maka akan membuat laju reaksinya meningkat. Hal ini merupakan ciri khas dari mekanisme reaksi SN2. Di dalam reaksi biomolekular, laju reaksi ini bergantung pada konsentrasi dari keduanya, yaitu alkil klorida dan ion hidroksida. Di dalam mekanisme reaksi 1-kloropropana dengan air, pada saat yang bersamaan ion klorida membentuk ikatan antara karbon sp3 dengan ion hidroksida. Dan pada saat itu, atom karbon sp3 sepenuhnya terikat dengan tiga subtituen dan juga terikat pada nukleofil dan gugus akan lepas.



Reaksi SN2 dapat terjadi ketika adanya serangan nukleofil pada substrat primer dan sebagian pada substrat sekunder, hal ini tergantung pada nukleofil dan gugus pergi. Subsrat tersier sulit untuk mengalami reaksi dengan mekanisme SN2. Keseluruhan tingkat reaksi tergantung pada konsentrasi nukleofil dan konsentrasi substrat, sehinnga dalma hal ini dapat juga disebut dengan orde kedua. Untuk mekanisme ini nukleofil menyerang substrat dari arah belakang sehinggga subtituen organik membalikkan konfigurasi reaksi (suatu enantiomer S akan berubah menjadi sebuah enansiomer R). sebagian besar kecepatan reaksi SN2 dipengaruhi oleh jenis pelarut. Untuk jenis pelarut yang protik (berproton) yang biasanya mengandung gugus OH- dan NH2, kurang disukai untuk reaksi SN2. Hal ini dikarenakan pelarut berproton itu akan menurunkan energinya. Molekul-molekul pelarutnya ini mengelilingi nukleofil sehingga akan membentuk ikatan hidrogen dan dapat menstabilkan nukleofilnya dan memperlambat SN2.

PERMASALAHAN

1.      Hal apakah yang membuat mekanisme reaksi SN2 dapat berjalan secara cepat?

2.      Kecepatan reaksi SN2 dipengaruhi oleh jenis pelarut, lalu jenis pelarut apakah yang mempengaruhi kecepatan reaksinya?

3.      Apa yang menyebabkan proses mekanisme yang dilakukan pada SN2 hanya dengan melalui satu tahap 

 

2 komentar:

  1. 1. Baiklah saya Adinda Hanifah NIM A1C119103 Izin manjawab permasalahan nomor 1. Faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme reaksi SN2 adalah konsentrasi dari nukleofilik serta konsentrasi dari substratnya. Selain itu,energi yang cukup juga membuat reaksi sn2 berlangsung secara cepat

    BalasHapus
  2. baiklah saya Nadia Fransiska dengan NIM A1C119034 akan mencoba menjawab pertanyaan no 2. Pelarut mempengaruhi laju reaksi karena pelarut mungkin atau mungkin tidak mengelilingi nukleofil, sehingga menghalangi atau tidak menghalangi pendekatannya ke atom karbon. Pelarut aprotik kutub, seperti tetrahidrofuran , adalah pelarut yang lebih baik untuk reaksi ini daripada pelarut protik polar karena pelarut protik polar akan berikatan dengan hidrogen pada nukleofil, mencegahnya menyerang karbon dengan gugus lepas. Pelarut aprotik polar dengan konstanta dielektrik rendah atau ujung dipol terhalang akan mendukung reaksi substitusi nukleofilik S N2 . Contoh: dimetilsulfoksida , dimetilformamida , aseton , dll.

    BalasHapus

DERIVAT ASAM KARBOKSILAT

  DERIVAT ASAM KARBOKSILAT   Golongan penting dari senyawa organik yang dikenal sebagai alkohol, fenol, eter, amina dan halida terdiri dari ...