KLASIFIKASI REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK
DASAR
Reaksi Adisi ( Reaksi Samping )
Salah satu contoh reaksi adisi adalah reaksi hidrogenasi. Dimana reaksi hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa yang mengandung ikatan rangkap hingga pada akhirnya hydrogen itu bisa masuk pada atom C pada ujung-ujung ikatan tersebut. Namun bukan hanya reaksi hidrogenasi saja tetapi masih banyak reaksi adisi yang juga terjadi dengan senyawa lain dengan mekanisme yang berbeda.
E = elektrofil
Nu = nukleofil
Elektrofil akan mencari daerah-daerah yang kaya akan electron, sedangkan nukleofil akan selalu mencari tempat-tempat yang kekurangan electron atau yang bermuatan positif untuk mendonorkan electron yang dia punya. Sehingga pada saat elektrofil dan nukleofil masuk kedalam masing-masing ujung C, maka yang semula alkena memiliki ikatan rangkap akan pecah menjadi dua ikatan tunggal. Sehingga akan ada energy yang dibutuhkan.
Karena energi dalam
membentuk ikatan lebih besar dari energy disosiasi maka reaksi adisi ini juga
bisa disebut dengan reaksi Eksotermis.
Contohnya : Reaksi adisi Bromin
Dimana bromin menambah
etilen untuk membentuk 1,2-dibromoethane
Reaksi Eliminasi ( Reaksi Penghapusan )
Reaksi eliminasi dapat
dianggap sebagai kebalikan dari reaksi adisi, karena pada reaksi ini dua atom
atau dua gugus yang masing-masing terikat pada atom karbon yang letaknya itu
berdampingan dilepaskan oleh suatu pereaksi sehinga membentuk ikatan rangkap.
Reaksi Subtitusi ( Reaksi Penggantian )
Reaksi subtitusi atau
reaksi penggantian dapat juga dikatakan sebagai reaksi pertukaran gugus fungsi.
Dimana reaksi ini tidak berubah ikatannya, maksudnya dari ikatan tunggal akan
tetap menjadi ikatan tunggal setelah direaksikan.
Contohnya :
Pada reaksi subtitusi,
atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom
atau gugus atom lain. Umumnya terjadi pada senyawa jenuh (ikatan tunggal)
tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.
Reaksi Penataan Ulang
Reaksi ini merupakan
reaksi dimana ketika suatu reaktan mempunyai penataan ikatan dan atom-atomnya
menghaslkan produk isomer. Contohnya yaitu mengubah 1-butena menjadi 2-butena
dengan menggunkan katalis asam.
PERMASALAHAN
1.
Katalis asam apa
yang dapat membantu proses pada reaksi 1-butena menjadi 2-butena. Lalu apakah
bisa jika katalis asam tersebut diganti dengan katalis basa?
2.
Pada umumnya
reaksi subtitusi itu hanya terjadi pada senyawa jenuh, dan hanya pada kondisi
tertentu dapat terjadi pada senyawa jenuh. Kondisi yang bagaimana sih yang
dapat mempengaruhi reaksi subtitusi dapat berlangsung pada senyawa jenuh?
3.
Apa yang
menyebabkan energi pembentuk ikatan lebih besar dari pada energi disosiasi pada
reaksi adisi?
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,saya Adinda Hanifah NIM A1C119103 Izin manjawab permasalahan nomor 3
BalasHapusEnergi pembentuk ikatan itu adalah Energi dari semua ikatan dari suatu molekul,sedangkan Energi disosiasi itu energi yang berasal hanya dari satu ikatan saja,yaitu pada alkena berarti Energi disosiasi dari pemacahnya ikatan rangkap, hal itu yang menyebabkan Energi ikatan lebih besar daripada Energi disosiasi
Hi Suci, Saya Julia Krisnawati dengan NIM A1C119043 ingin menjawab permasalahan nomor 2.
BalasHapusKondisi dimana terjadinya reaksi substitusi pada senyawa jenuh adalah ketika suatu nukleofil secara selektif menyerang suatu molekul bermuatan positif atau parsial positif. Menurut saya, kebasaan dan keasamannya juga akan mempengaruhi reaksinya. Selain itu, reaksi ini juga dipengaruhi oleh jumlah alkil yang terikat pada karbokation, dimana semakin banyak jumlah alkil yang terikat maka akan semakin stabil pula karbokation yang dihasilkan.
Terimakasih
Saya Sindy Putri Edyana NIM A1C119010 ingin menjawab permasalahan no 1.
BalasHapuskatalis asam yang dapat digunakan pada reaksi tersebut dapat berupa H dan atau HCl. umumnya reaksi penataan ulang ini menggunakan katalis asam.
terimakasih